Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat menjadi narasumber dalam kegiatan Perkemahan Gladian Pimpinan Satuan (DIANPINSAT) SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Banyuwangi Tahun 2024 yang diselenggarakan di Petak 33g RPH Wonoasih BKPH Glenmore, pada Minggu (27/10/2024).
Panitia Perkemahan Gladian Pimpinan Satuan, Polin Febiana, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan Perkemahan Gladian Pimpinan Satuan (DIANPINSAT) SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Banyuwangi Tahun 2024 diadakan dalam rangka untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, meningkatkan kedisiplinan, menumbuhkan kebersamaan dan kerukunan (persaudaraan), mengasah kreativitas dan membangun karakter (patriotik, berakhlak mulia dan bertanggung jawab) kepada peserta didik sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024.
“Kegiatan ini akan diikuti perwakilan peserta didik SMA dan SMK Negeri se-Kabupaten Banyuwangi sejumlah 520 peserta didik dan sejumlah 182 guru pembina dan pendamping, ” ujar ibu Polin yang ternyata adalah Wakil Kepala Kesiswaan (Waka Kesiswaan) di SMK Negeri 1 Banyuwangi.
Mewakili Kepala Perum Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, KSS Hukum Kepatuhan, Eko Hadi mengatakan sebagai narasumber akan memberikan materi Pelestarian Hutan dan lingkungan Hidup yaitu Pengelolaan Hutan yang dilakukan Perhutani.
Baca juga:
Sinergi, Babinsa Dengan tiga Pilar Simokerto
|
“Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, Pemerintah melanjutkan penugasan kepada Perhutani untuk melakukan Pengelolaan Hutan di Hutan Negara yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten, kecuali hutan konservasi” terang Eko.
“Pengelolaan Hutan Perhutani, meliputi : tata hutan dan penyusunan rencana Pengelolaan Hutan; Pemanfaatan hutan; rehabilitasi dan reklamasi hutan; dan perlindungan hutan dan konservasi alam, dimana sesuai fungsinya Perhutani harus bermanfaat untuk Planet (lingkungan), People (sosial/masyarakat) dan Profit (ekonomi/pendapatan masyarakat dan perusahaan)” ujarnya.
Baca juga:
Ringankan Beban Masyarakat
|
“Luar biasa adik adik SMA dan SMK ini, dari 20 menit materi yang disampaikan 1 jam lebih digunakan untuk Tanya jawab, pertanyaan sangat kritis terkait pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani, ini menunjukkan bahwa para generasi muda sangat peduli dengan eksistensi hutan dan lingkungan hidup, ” pungkasnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Banyuwangi, Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa dalam kegiatan ini ingin menggabungkan teknologi dengan pengetahuan itu menjadi modal mereka untuk membangun dirinya dan Banyuwangi kedepan dimana focus untuk SMK itu di teknologi di SMA ilmu pengetahuannya, kegiatan ini kita mencoba untuk membekali mereka jauh lebih sempurna dan lebih efisien.
“Yang pasti kegiatan ini akan kita tindaklanjuti, disetiap kegiatan kita harus mengkolaborasikan diri dengan Perhutani bagaimana konservasi hutan bisa berjalan dengan baik, hutan harus kita lestarikan bersama dengan kegiatan penanaman, ” ujar bapak Jaenuri.
“Apapun yang dicanangkan oleh Perhutani kami siap untuk mendukungnya, anak didik kami sudah merealisakan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan hidup diantaranya adalah reboisasi pantai cemara dengan menanam mangrove dan dihutan ini dulu pernah melakukan penghijauan disekitar lapangan perkemahan, paling tidak dengan kegiatan yang kami lakukan hutan ini terjaga dengan baik sehingga air dan oksigen terjaga dengan baik, ” terangnya.
“Tinggal bagaimana kemudian kita payungi hukum melalui MoU, kalau seandainya ada materi dari Perhutani tentang kehutanan yang diintegrasikan dalam kurikulum saya akan senang sekali, ” pungkasnya.@Red.