SURABAYA - Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya (FSH UINSA) kembali menorehkan prestasi. Fawwas Suher atau yang akrab dikenal dengan Fawas merupakan salah satu mahasiswa berprestasi Prodi HTN semester 4. Ia berhasil meraih juara dalam kompetisi pemilihan Duta Pendidikan Jawa Timur tahun 2023. Duta Pendidikan Jawa Timur merupakan ajang bergengsi yang setiap tahun diselenggarakan.
Ada banyak alur pendaftaran yang harus dilalui Fawas untuk menjadi Duta Pendidikan Jawa Timur. “Proses seleksinya sangat ketat. Ada tes tulis, tahap wawancara, dan pembuatan video profil serta advokasi yang akan disampaikan, ” tuturnya. Seluruh duta yang lolos ke tahap berikutnya akan dikarantina. Masa karantina ini berlangsung mulai tanggal 26 – 28 Mei 2023 di Hotel Morina, Malang.
Selanjutnya, adalah acara grand final yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2023 di Grand City Mall Surabaya. Kegiatan selama karantina merupakan kegiatan yang panjang. Awalnya adalah tahap registrasi atau pendaftaran. Setelah registrasi dilanjutkan dengan tes tulis dengan diberikan soal seputar wawasan kebangsaan dan materi umum.
Kegiatan selanjutnya adalah debat, dimana setiap kelompok yang terdiri 5 - 6 orang menyampaikan argumentasinya. Sebelumnya, mosi perdebatan telah diberikan oleh dewan juri. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penampilan bakat yang dimana Fawas menampilkan orasi ilmiah tentang pendidikan.
Kegiatan Fawas
Tak selesai sampai disitu, kegiatan selanjutnya adalah parade model dan speech yang kemudian disambung dengan gathering yang bertemakan mafia. Kegiatan terakhir adalah interview serta latihan koreografi dan blocking untuk acara grand final. Tak heran atas kerja keras dan usahanya selama ini, akhirnya Fawas mampu mewujudkan mimpinya. Perjalanan panjang yang telah Ia lalui telah membawanya sampai ke titik ini.
Gaya Busana Santai Fawas Duta Pendidikan Jawa Timur 2023
Baca juga:
Yasonna Terpilih Jadi Presiden AALCO Ke-61
|
Di perkuliahan, Fawas ternyata juga aktif mengikuti berbagai organisasi baik itu internal maupun eksternal. Organisasi itu seperti, Dema FSH, LPM Ar-Risallah, UINSA Public Speaking, Komunitas Peradilan Semu, IKPAN, PMII, dan MAPALSA. “Jadilah dirimu sendiri, jangan jadi orang lain. Orang lain belum tentu bisa jadi dirimu. Lakukan sebisamu, jangan semaumu, ” ujar Fawas.
Selama masa karantina, Fawas menyampaikan jika dirinya terinspirasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur. “Perlu adanya inovasi baru untuk turut andil ke masyarakat sebagai penunjang edukasi dan motivasi di sektor pendidikan. Karena kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?, ” sambungnya. (*)